Pemanduan Bakat Olahraga
Talent Identifications
1.
Apa yang di maksud dengan bakat
olahraga dan apa pentingnya bakat olahraga
terhadap pembinaan olahraga di Indonesia?
Jawaban :
Bakat olahraga yaitu: kemampuan
dasar yang berkenaan dengan penampilan gerak (motor performance) dan merupakan kombinasi dari beberapa kemampuan
dengan sikap dan bentuk badan seseorang.
Pentingnya bakat olahraga terhadap pembinaan olahraga sangatlah
signifikan, dengan adanya bakat olahraga seseorang dapat menunjang
keberlangsungan prestasi olahraga diindonesia, mampu memprediksikan,
memverifikasi, kualifikasi atlit berbakat, membantu pembinaan olahraga dalam
menyeleksi tunas bangsa indonesia untuk menjadi olahragawan berkualitas dan
berpotensi. Sehingga olahraga dapat maju
dan mampu bersaing dengan negara luar negara. Dalam defini yang lain juga
diartikan Pemanduan bakat (talent identification) adalah suatu upaya yang
dilakukan secara sistematik untuk mengidentifikasi seseorang yang berpotensi
dalam olahraga, sehinggandiperkirakan orang tersebut akan berhasil latihan dan
dapat meraih prestasi puncak (CholiknMutohir, 2002). Definisi lain tentang
pemanduan bakat dikatakan sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk
memperkirakan dengan probabilitas yang tinggi peluang seseorang yang berbakat
dalam olahraga prestasi untuk dapat berhasil dalam menjalani program latihan
sehingga mampu mencapai prestasi puncaknya (Menpora, 1999). Bakat merupakan
kemampuan terpendam seseorang yang dimiliki sejak lahir dan yang menjadi dasar
kemampuan nyatanya. Pembagian bakat kita kenal dengan bakat umum yaitu; bakat
yang dimiliki setiap orang, meskipun berbeda dalam kadarnya yang biasa disebut
intelegensia. Bakat khusus yaitu: kemampuan yang menonjol pada seseorang yang
tidak terdapat pada setiap orang. Sedangkan bakat olahraga yaitu: kemampuan
dasar yang berkenaan dengan penampilan gerak (motor performance) dan merupakan
kombinasi dari beberapa kemampuan dengan sikap dan bentuk badan seseorang.
2.
Bagaimana cara mengenali atlet
berbakat, dan apa maksud dengan multi sport talent, one sport talent, one
dimensional talet, multi dimensional talent, talen in progress ?
Jawaban :
Cara
mengenali atlit berbakat dengan mengidentifikasi kemampuan teknis dan taktis
keterampilan seorang atlit serta pengetahuan bersama fisik, mental dan atribut
gaya hidup. Setelah pemain diidentifikasi, terus memantau kinerja pemain dan
memberikan umpan balik kepada pemain, pelatih, masyarakat dan RFL. Kriteria
yang digunakan ketika memilih pemain termasuk fisik, teknis, taktis, mental dan
atribut gaya hidup. Setiap kriteria dianggap berbeda tergantung pada tahap
seleksi sepanjang Pemain. Misalnya, pada tahap Area Pelayanan, fokus itu sangat
sejalan dengan atribut fisik, teknis dan taktis. Atribut teknis dibatasi untuk
keterampilan inti (misalnya pegangan, membawa, penangkapan, melewati, bermain
bola, mengatasi, menendang dan jatuh), sementara atribut taktis yang dinilai
berdasarkan kemampuan pemain untuk mengenali dan bereaksi terhadap situasi.
Dalam buku sport talent tampak jelas untuk mengidentifikasikan seseorang atlit
memerlukan metode yang dapat menjadi rujukan dalam menyeleksi di suatu lembaga
cabang olahraga ataupun di sekolah-sekolah masa produktif anak dengan beberapa
tahapan. Adapun tahapan yang dimaksud adalah: (1) Mencari calon
atlet berbakat; (2) Memilih calon atlet pada usia muda; (3) Memonitor calon
atlet tersebut secara terus-menerus dan teratur; (4) Membantu calon atlet agar
dapat meraih prestasi puncak. Selama ini hasil observasi menunjukkan bahwa
eksistensi atlet elit selalu berkait erat dengan kerja dan waktu yang
diinvestasikan para pelatih kepada calon atlet yang memiliki kemampuan alami
superior
Yang dimaksud dengan:
Multi Sport Talent ialah mempunyai bakat lebih dari satu kemampuan
olahraga seseorang.
One sport talent ialah mempnyai satu
bakat saja dalam olahraga dan tidak bisa memberikan keahlian bakat olahraga
yang lain, seperti contoh seseorang hanya satu cabang beladiri dan tidak bisa
olahraga atletik.
One dimensional talet ialah bakat
seseorang yang mempunyai keahlian kusus dalam membuat keputusan untuk membuat
karya aktivitas gerakan lebih trambil seperti contoh mempunyai seni dengan
berbeda atlit biasanya.
Multi dimensional talent ialah seseorang yang mempunyai keahlian
dalam membuat keputusan taktis.
Talent in Progress
ialah " untuk "Kemajuan bakat olahraga "
"Talent in Progress" adalah sekelompok para
penyeleksi atlit untuk mengetahui bakat atlit. datang ke memahami bakat dan
untuk memeriksa bagaimana, dalam konteks apa, apa yang terbaik ditangani oleh
instruktur, atau pelatih bakat olahraga. Orang-orang hanya akan merasa baik dan
tampil lebih baik sejauh bahwa dalam pandangan bakat mereka dapat dikembangkan,
dihargai dan digunakan. "Talent in Progress", bersama-sama dalam
melakukan rutinitas kerja untuk mencari atlit berbakat disemua cabang olahraga.
3.
Bagaimana cara memprediksi atlet
yang sukses?
Jawaban :
Untuk memprediksi atlit yang suksses ada beberapa faktor
yang mempengaruhi atlit yang kita prediksikan antara lain sebagai berikut:
A.
Faktor Kesehatan
Kesehatan merupakan syarat mutlak
bagi setiap orang yang akan berpartisipasi dalam latihan olahraga. Oleh karena
itu, calon atlet sebelum diterima dalam suatu perkumpulan harus melalui
pengujian medik. Dokter perlu memberi rekomendasi dan pelatih sebaiknya memilih
calon atlet yang memiliki kesehatan sempurna. Selama pengujian, ahli medik dan
ahli pengujian di bidang jasmani, seharusnya mengobservasi status calon atlet.
Apakah calon atlet mempunyai “malfunction” secara fisik maupun organik,
selanjutnya member rekomendasi yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Untuk cabang olahraga dinamis calon atlet dengan kondisi “malfunction” tidak
dapat dipilih akan tetapi untuk olahraga dengan karakteristik static dikriminasi
yang diberlakukan seperti pada olahraga dinamis dapat diperlonggar.
B.
Faktor Hereditas
Hereditas merupakan suatu pewarisan
watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis melalui gen (DNA). Selain
itu, hereditas seringkali memainkan peran penting dalam latihan. Anak-anak
cenderung mewarisi karakteristik biologis dan psikologis orang tuanya, meskipun
melalui pendidikan, latihan, dan pengkondisian sosial, kualitas yang diwariskan
mungkin hanya sedikit mengalami perubahan. Bompa (1990) sebagai salah satu
pakar teori latihan menyatakan secara tidak langsung bahwa sistem dan fungsi
ditentukan secara genetik.
C.
Faktor Antropometri
Antropometri
adalah suatu teknik pengukuran pada tubuh atau badan manusia. Ukuran
antropometrik calon atlet merupakan “asset” penting bagi beberapa cabang
olahraga, oleh karenanya kualitas biometrik ini harus dipertimbangkan diantara
banyak kriteria utama dalam identifikasi calon atlet. Tinggi dan berat badan, ataupun panjang
anggota badan, kerapkali berperan dominan dalam cabang-cabang olahraga
tertentu, meskipun terjadi pada tahap awal identifikasi calon atlet beberapa
cabang olahraga yang dilakukan pada umur 4-6 tahun (seperti: senam, renang).
Seperti dipahami bersama, para ahli akan mengalami kesulitan memprediksi
dinamika pertumbuhan dan perkembangan calon atlet pada usia muda. Oleh karena itu, pada fase pertama identifikasi, perkembangan
jasmani calon atlet harus menampakkan keharmonisannya. Ini dapat dilakukan
dengan menguji persendian kaki, panggul dan lebar bahu, dan rasio antara lebar
panggul dengan lebar bahu. Program pemanduan bakat ini dapat menunjukkan
kemampuan gerak dan profile kebugaran atlet (anak) serta informasi yang tepat
untuk membantu memilih cabang olahraga yang sesuai dengan potensi anak
tersebut.
4.
Salah satu penting bagian penting
dari pemanduan bakat olahraga adalah bagaimana mengenali mental dan kemampuan
emosional calon atlet. Jelaskan!
Jawaban :
Dapat
diamati secara langsung maupun tidak langsung yang diperoleh dari stimulus
sehingga menghasilkan respon. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia
diantaranya genetika, sikap, norma sosial, kontrol perilaku pribadi dan sebagainya.
a. Genetika : sikap bawaan seorang
atlit tersebut dari turunan orang tuanya,
b. Sikap : dapat kita lihat cara
bergaulnya dengan tim dan menyesuaikan dikelompok baru.
c. Norma sosial : dalam olahraga tim ini sangat tampak jelas seperti kerjasama tim
dalam mengegolkan satu pertandingan tertentu.
d. Kontrol prilaku pribadi : dalam masa
kesulitan seperti kalah dalam pertandingan mudah berputus asa, atau malah
bergiat untuk membangun beban latihan agar capaian prestasi lebih baik lagi.
5.
Apakah yang dimaksud dengan bakat
terpendam, bagaimana cara mengenali calon atlet yang memiliki bakat terpendam,
berilah contoh ?
Jawaban:
Bakat terpendam ialah bakat yang
tersembunyi, tidak diketahui atau digunakan oleh kita dan biasanya di ketahui
oleh orang lain. Untuk mengetahui calon atlet yang mempunyai bakat terpendam
dengan beberapa metode dalam memprediksikannya, dilihat dari fase latihan,
kemampuan, dan hoby, seperti contoh : dengan mendekati seorang atlit tersebut
dengan metode latihan berbagai media, seperti ada seorang atlit gulat, lalu
kemudia diajak bermain bola tennis meja ternyata beliau mempunyai mental fokus
dan mudah menyerap ilmu tennis meja, dan pelatih mudah untuk menentukan
keahlian seorang atlit. Contoh lain : pelatih dapat melihat kebiasaan atlit
dalam keseharian nya dilingkungan tempat beliau lahir dan mempunyai latar
belakang atlit kungfu. Dan lain sebagainya.yang penting adalah, mengenali
reaksi spontan kita.
6.
Bagaimana cara yang benar model pengasuhan dan pelatihan bagi
atlet berbakat agar atlet tersebut berkembang degan baik?
Jawaban :
Model dan pelatihannya bagi atlit
berbakat yang komprehensif tidak bisa dilakukan dengan cepat, melainkan
membutuhkan beberapa tahun dengan tahapan sebagai berikut:
a.
Tahap Pertama
Dalam banyak
hal dimulai pada masa pra-pubertas (3 - 10 tahun). Tahap ini didominasi oleh
pemeriksaan kesehatan, perkembangan fisik secara umum, dan dimaksudkan untuk
mendeteksi adanya kelainan tubuh atau penyakit. Porsi biometric pada tahap ini
difokuskan pada tiga hal (1) menemukan kelainan fisik yang dapat membatasi
usaha atlet dalam olahraga, (2) menentukan tingkat perkembangan fisik atlet
melalui cara yang sederhana seperti perbandingan antara tinggi dan berat badan,
(3) mendeteksi kemungkinan genetic yang dominan (tinggi) sehingga anak dapat
diarahkan pada cabang yang akan menjadi spesialisasinya pada usia selanjutnya.
Mempertimbangkan bahwa usia awal pada tahap ini telah selesai yang hanya
memberikan para penguji informasi umum dari seorang anak. Keputusan yang
definitive masih terlalu dini, sebab pertumbuhan dan perkembangan dinamik
kandidat masih belum dapat dipastikan. Meskipun untuk cabang-cabang tertentu
seperti berenang, senam yang mana latihan komprehensifnya telah dimulai pada
usia dini. Dengan
demikian tahap pertama identifikasi bakat ini harus dilakukan dengan cermat dan
teliti.
b.
Tahap kedua
Dilakukan selama dan setelah masa
pubertas (9 – 10 thn) untuk senam, dan berenang, (10 – 15thn) untuk gadis dan
(10 – 17thn) untuk anak laki-laki pada cabang olahraga lain (Dragan, 1979) .
Hal ini merupakan tahap yang paling penting dalam seleksi, tahap ini dilakukan
pada remaja yang telah berpengalaman dalam latihan yang terorganisir. Propovici
(1979) menetapkan untuk cabang olahraga lempar, rowing, gulat, angkat berat
yaitu bahu lebar dengan kekuatan dapat dikembangkan, dan pada saat berumur 15
tahun anak perempuan harus memiliki biacromial diameter 38cm dan anak laki-laki
18 tahun harus mempunyai 46cm. Juga diakui bahwa panjang kaki dan lengkungannya
sangat penting dalam beberapa cabang olahraga (kaki datar terbatas pada
jumping, mengguling, dan berlari). Kelainan bentuk anatomi dan fisiologi atau
ketidakcukupan genetic harus menjadi elemen yang penting dalam identifkasi
bakat.
c.
Tahap Ketiga
Utamanya memperhatikan kandidat tim
nasional, harus dilakukan dengan teliti, dapat dipercaya dan sangat berhubungan
dengan spesifikasi dan sesuai kebutuhan dari olahraga. Diantara factor utama
seseorang harus diperiksa; kesehatan, adaptasi psikologi untuk latihan dan
bersaing kemampuan untuk mengatasi stress dan paling penting potensinya untuk
mengembangkan performance yang lebih tinggi. Penilaian
obyektif di atas difasilitasi dengan tes medis, logika dan latihan secara
berkala. Data dari tes tersebut harus dicatat dan dibandingkan untuk
mengillustrasikan dinamisasi dari fase primary hingga akhir karier. Untuk
setiap test, model yang optimal harus didirikan dan setiap individu
dibandingkan dengan model tersebut, hanya kandidat yang sangat bagus dimasukkan
dalam tim nasional.
7.
Setelah atlet berbakat terpilih
bagaimanakah proses pelatihan yang benar agar atlet tersebut dapat mencapai
prestasi optimal ?
Jawaban :
Dengan berbagai strategi pelatihan
agar kemampuan atlit berprestasi dapat ditunjang dengan pondasi program latihan,
fasilitas, kebutuhan sarana dan prasana, managemen yang baik antara lain ialah:
a.
Asrama Olahraga
Pelatihan olahraga di asrama
dilakukan seperti rutinitas sehari-hari pada umumnya. Kelebihan dari pelatihan
di asrama yaitu anak lebih mandiri, memiliki sosialisasi yang baik, dan dapat
mengatur waktu secara tertib. Pengaturan makanan dapat berdampak negatif dalam
pelatihan di asrama. Setiap anak memiliki selera makan yang berbeda, sehingga
tidak semua anak menyukai makanan yang disediakan oleh pengelolah asrama. Hal
ini kemungkinan dapat mengakibatkan tidak maksimalnya asupan gizi yang diterima
oleh anak. Pelaksanaan proses pembinaan dan pelatihan perlu dilakukan secara
teratur, terstruktur dan terprogram. Dalam pembuatan program tersebut harus
melibatkan pengurus, pelatih, manajer, dan atlet. Metode latihan dan
faktor-faktor lain perlu untuk dievaluasi untuk dapat mengetahui seberapa jauh
ketercapaian program.
b.
Training Camp
Guru penjas dan pelatih memanfaatkan
tersedianya data mengenai potensi dan bakat anak dari masing-masing sekolahnya
untuk disalurkan pada program pemuncakan dalam bentuk training camp. Training camp
adalah suatu program yang dirancang untuk menyediakan program yang selaras
dengan misi peningkatan prestasi tanpa harus kehilangan dasar pengembangan dan
menelantarkan landasan di tahap paling dasar. Program ini disediakan dalam
bentuk sport centers, yang formatnya
bisa bervariasi di antara kabupaten atau kota, sesuai dengan kemampuan dan
ketersediaan fasilitas serta sumber daya manusianya. Training camp dalam format sport
center ini dimiliki oleh setiap kota atau kabupaten dan didasarkan
pembagian wilayah. Jika sebuah kabupaten atau kota terdiri dari empat wilayah,
maka minimal di satu wilayah terdapat satu sport
centers. Masing-masing sport centers
tersebut mampu menyediakan beberapa program training
camp untuk cabang olahraga yang dijadikan andalan kabupaten atau kota
tersebut. Setiap sport centers
dikelola oleh para profesional di bidangnya masing-masing. Program dan kegiatan
yang ada selalu direncanakan dan diperbaiki secara berkala, sehingga mampu
menampung para siswa potensial dan berbakat dari setiap jenjang sekolah.
Program training camp ini dapat
mendampingi dan melanjutkan program dari klub olahraga.
c. Klub olahraga
Klub olahraga merupakan suatu
pelatihan yang sifatnya organisasi yang dilakukan bersama-sama dan jumlah
peserta yang banyak. Program yang ditawarkan oleh klub-klub tersebut bervariasi
dari yang sifatnya rekreatif hingga ke tingkat persiapan untuk memasuki
olahraga prestasi. Hal ini biasanya ditunjang oleh kurikulum pengembangan yang
jelas. Kurikulum tersebut biasanya merupakan pengadopsian dari sistem pembinaan
yang dikembangkan oleh setiap induk organisasi olahraga, sehingga program klub
olahraga ini jelas terpetakan posisinya. Sebuah klub yang berkualitas harus
memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Manajemen Organisasi yang Baik
Klub membutuhkan orang-orang yang paham dengan pengembangan
pendidikan anak dan pengelolaan sebuah organisasi. Klub yang berkualitas
memiliki struktur manajemen yang baik. Klub harus memiliki kepala sekolah, head coach, asisten pelatih di berbagai
level usia, bendahara, fisioterapis, sekretaris bahkan public relation
b) Lapangan dan Peralatan Memadai.
Klub seharusnya mempunyai lapangan dengan ukuran standar dan
kualitas yang memadai. Kelengkapan peralatan juga sangat menentukan prestasi
klub. Klub yang berkualitas akan menyediakan perlengkapan latihan hingga
pertandingan resmi
c) Pelatih Bersertifikat
Seorang pelatih klub harus memiliki lisensi, sehingga
pelatih akan paham dengan youth
development.
d) Program Latihan Terukur
Klub yang berkualitas akan memiliki program latihan yang
terukur dan beracuan pada youth development. Misalnya dalam olahraga
sepakbola, untuk U-10 yang identik dengan fun
game, beberapa SSB ada yang sudah mewajibkan pemainnya menguasai minimal
tiga dari tujuh dasar bermain bola. Hal ini harus dilakukan untuk membantu
proses kenaikan ke jenjang yang lebih tinggi.
e) Aktif Berkompetisi dan Berprestasi
Sebuah klub olahraga harus aktif berkompetisi dan
berprestasi dengan tujuan untuk tetap konsisten terhadap pembinaan atletnya.
Dalam olahraga sepakbola, FIFA menentukan bahwa SSB sebaiknya melakukan 600 jam
pertandingan pertahunnya. Rata-rata SSB melakukan dua pertandingan resmi setiap
minggu.
8.
Proses pembinaan atlet berbakat
terkadang muncul berbagai masalah, sebutkan permasalahan apa sajakah yang
sering muncul dan bagaimana cara mengatasinya ?
Jawaban :
Masalah pembinaan atlet berbakat.
Menurut Utami Munandar,2009 mengemukaakn ada tiga faktor yang menyebabkan anak
berbakat dalam keadaan rentan merupakan ciri kepribadian yang dapat menimbulkan
kesulitan, menyebabkan ketegangan bagi anak berbakat yaitu:
1.
Karakteristik kepribadian yang
menyebabkan kerentanan anak berbakat ialah:
a. Perfeksionisme
Dorongan dalam untuk mencapai kesempurnaan membuat siswa
berbakat tidak putus asa dengan prestasinya yang tidak dapat memenuhi
tujuan-tujuan pribadinya. Dorongan akan kesempurnaan ini dapat menyebabkan anak
berbakat hanya mau memilih kegiatan tertentu jika ia yakin akan bisa berhasil.
Kritik terhadap diri sendiri yang berlebih dan taraf aspirasi yang tidak
realitis membuat banyak anak berbakat diliputi rasa tidak mampu.
b. Kepekaan yang berlebihan (supersensitivity)
Sistem saraf yang super sensitif dari anak berbakat
membuatnya lebih peka dalam pengamatan, menanggapi dirinya dan lingkungannya
secara analitis dan kritis, sehingga ia menjadi mudah tersinggung dan diliputi
perasaan seperti dikucilkan. Anak kecil yang berbakat sering digambarkan sebgai
anak yang hiperraktif dan perhatiannya mudah beralih.
c. Kurang keterampilan social
ada anak berbakat yang sulit menyesuaikan dirinya dengan
lingkungn sosialnya, mereka lebih banyak menyendiri dan dapat dihinggapi rasa
kesendirian dn kesunyian. Di lain pihak ada pula anak berbakat yang ingin
populer dan menjadi pimpinan, hal ini dapat mengarah kekecenderungan untuk
mendominasi kelompoknya. Sosialisasi dini dari anak berbakat sagat penting bagi
perkembangan mereka sebagai pemimpin masa depan. Mereka memerlukan bimbingan
orang dewasa untuk membantu mereka belajar bagaimana berperanserta sebagai
anggota kelompok, disamping juga memenuhi kebutuhan pribadi mereka.
2.
Kondisi lingkungan yang dapat menyulitkan
anak berbakat ialah:
a. Isolasi social
Karena kurang memahami ciri-ciri dan kebutuhan anak
berbakat, orang dewasa dalam sikap dan perilaku mereka dapat menunjukkan
sentimen atau penolakan terhadap anak berbakat.
b. kelompok sebaya
Dapat memberi tekanan terhadap anggota kelompokyang
menyimpang dari mayoritas, yang kreatif dan berbakat. Kondisi ini dapat
menyebabkan anak berbakat mengalami isolasi social.
c. Harapan yang tidak realistis.
Harapan atau tuntutan yang tidak realistis terhadap anak
berbakat dari pihak orang tua atau orang dewasa lainnya dapat terjadi karena
dua hal yaitu internal problem dan eksternal problem.
Terdapat pula permasalahan anak berbakat yaitu:
1. Kemampuan berpikir kritis dapat
mengarah ke arah sikap
2.
Meragukan (skeptis), baik terhadap diri
sendiri maupun terhadap orang lain
3.
Pemberian Label/ sebutan pada anak
berbakat bahwa dirinya berbakat dapat menimbulkan harapan terhadap kemampuan
anak dan dapat menimbulkan beban mental pada dirinya dan kadang mengakibatkan
frustasi.
4.
Resiko dan tekanan yang menyertai
potensi intelegensi tinggi dan sering mengarahkan anak yang berpotensi tinggi
untuk menjadi anak yang bersikap defensif.
5.
Kemampuan kreatif dan minat untuk
melakukan hal-hal yang baru, bisa menyebabkan mereka tidak menyukai atau lekas
bosan terhadap tugas-tugas rutin
6.
Perilaku yang ulet dan terarah pada
tujuan, dapat menjurus ke keinginan untuk memaksakan atau mempertahankan
pendapatnya.
7.
Kepekaan yang tinggi, dapat membuat
mereka menjadi mudah tersinggung atau peka terhadap kritik.
8.
Semangat, kesiagaan mental, dan
inisiatifnya yang tinggi, dapat membuat kurang sabar dan kurang tenggang rasa
jika tidak ada kegiatan atau jika kurang tampak kemajuan dalam kegiatan yang
sedang berlangsung.
9.
Dengan kemampuan dan minatnya yang
beraneka ragam, mereka membutuhkan keluwesan serta dukungan untuk dapat
menjajaki dan mengembangkan minatnya
10. Keinginan
mereka untuk mandiri dalam belajar dan bekerja, serta kebutuhannya akan
kebebasan, dapat menimbulkan konflik karena tidak mudah menyesuaikan diri atau
tunduk terhadap tekanan dari orang tua, sekolah, atau temantemannya.
11. Ia juga bisa merasa ditolak atau
kurang dimengerti oleh lingkungannya.
12. Sikap acuh tak acuh dan malas, dapat
timbul karena pengajaran yang diberikan di sekolah kurang mengundang tantangan
baginya.
Tentunya dalam mengatasi berbagai
permasalahan diatas seorang pelatih harus melakukan pendekatan personal kepada
atlet dan pelatih harus jeli dalam melihat situasi tersebut agar masalah yang
ada bias cepat teratasi.
9.
Kalau saudara mencari atlet berbakat
bola basket,coba jelaskan bagaimana mekanisme, sehingga saudara dapat
memperoleh atlet yang benar-benar berbakat?
Jawaban :
Mekanisme dalam mencari atlet berbakat di atlet basket,
dengan melihat beberapa sekolah yang mempunyai:
1. fasilitas lapangan bola basket
2. extrakurikuler sekolah.
3. Kualitas sekolah
4. Mutu sekolah
5. Kualitas guru
6. Lingkungan sekolah
Kemudian menyeleksi kemampuan bakat anak-anak sekolah dan dijadikan atlit dibina di PPLP/PPLM, sesuai dengan konsentrasi atlit basket. Karna dengan adanya selesi di sekolah dapat kita memverivikasi kualitas atlit yang telah diseleksi dengan beberapa metode yang telah dijelaskan di buku sport talent.
10.
Menurut saudara mana yang lebih
dominan dalam pemilihan atlet berbakat antara kognisi, mental, keterampilan, dan
kemampuan fisik, jelaskan ?
Jawaban :